Gara-gara angka pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Barat (Jabar) di kuartal III-2025 sebesar 5,2 persen, lebih tinggi ketimbang capaian nasional sebesar 5,04 persen, membuat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi jumawa.
Dia pun mengeklaim capaian itu buah dari berbagai gebrakan yang dilakukannya secara konsisten dalam 9 bulan menjabat. Pertama, pembangunan jalan yang mencapai 666 kilometer (km), dibiayai pajak kendaraan yang disebutnya untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang. “Mobilitas masyarakat bisa mendorong tumbuhnya perekonomian,” kata Dedi di Bandung, Sabtu (8/11/2025).
Karena itu, lanjut Dedi, penting untuk menjaga kualitas infrastruktur, terutama jalan dan irigasi, agar ada ruang fiskal untuk diinvestasikan ke sektor lainnya. “Kalau jalannya cepat rusak, maka akibatnya adalah (anggaran) pembangunan balik lagi ke jalan, balik lagi ke jalan. Sehingga, kita tidak punya kesempatan untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang lebih besar ke depan,” kata Dedi.
Kebijakan belanja infrastruktur yang cukup besar, kata dia, harus diimbangi dengan transparansi APBD yang diklaimnya sudah dilakukan sejak awal menjabat. Terbaru, politikus Golar yang lompat ke Gerindra itu, melaporkan kondisi kas daerah setiap hari lewat akun media sosial (medsos)-nya.
Dedi memastikan, berbagai kebijakannya itu, secara konsisten membuat iklim investasi di Jabar semakin nyaman. Mulai dari pemberantasan premanisme lewat pembentukan satuan tugas, hingga menghilangkan percaloan tenaga kerja di industri lewat aplikasi NyariGawe.
Ia juga memfasilitasi persoalan yang dihadapi perusahaan yang hendak berinvestasi dan berusaha di Jawa Barat.
Hasilnya, berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi di Jawa Barat mencapai Rp77,1 triliun di triwulan III-2025. Atau setara 15,7 persen dari total nasional.
Realisasi investasi di triwulan III-2025, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2024. Total nilai investasi tercatat mencapai Rp77,13 triliun, meningkat 36,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp56,57 triliun.
“Investasi tidak hanya soal angka, tapi bagaimana memberikan dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat,” ucapnya.
Dedi mengaku, seluruh jajaran Pemprov Jabar tetap fokus melaksanakan kegiatan pembangunan bagi kepentingan warga. “Dan kita anggap berbagai sindiran, nyinyiran atau kritik kepada saya, sebagai obat, agar saya tidak jumawa, terus mawas diri dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat,” tuturnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan III-2025 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 5,2 persen atau posisi kelima di Indonesia.
Angka itu, lebih tinggi dibandingkan angka nasional, 5,04 persen dan berkontribusi 12,73 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan kebijakan pemerintah provinsi dan daerah turut mendukung pertumbuhan ekonomi Jabar yang positif.
“Mobilitas masyarakat sepanjang Januari-September, produksi padi yang meningkat, dan juga capaian realisasi investasi PMA dan PMDN yang mendorong sektor konstruksi dan komponen PMTB,” tutur Darwis
Editor : INITOGEL
Sumber : cmtlistings.com










