KDM Jangan Cuma Tetapkan Status Siaga, Didik Juga Warga Jabar Tanggap Bencana

Kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana harus jadi kebiasaan. Sekretaris Utama BNPB Rustian menegaskan, setiap kepala daerah wajib secara rutin menyimulasikan kesiapsiagaan, termasuk menyebarluaskan informasi yang jelas kepada warganya. Langkah ini dinilai krusial untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat dalam upaya menyelamatkan diri saat bencana datang.

“Pemerintah daerah harus melaksanakan kegiatan simulasi dan memberikan informasi secara rutin agar masyarakat paham langkah penyelamatan,” tegas Rustian, dikutip Selasa (28/10/2025).

Rustian mengingatkan, posisi Indonesia di kawasan ring of fire membuatnya rentan terhadap serangkaian ancaman, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, hingga letusan gunung api. Ancaman-ancaman ini bisa terjadi kapan saja dan harus diwaspadai bersama.

Lebih dari sekadar teori, latihan bersama sangat penting untuk memastikan kesiapan infrastruktur. “Latihan bersama sangat penting untuk memastikan jalur dan tempat evakuasi berfungsi optimal,” ujarnya. PTSLOT

Pada titik ini, kolaborasi antara masyarakat dan pemda menjadi kunci. Rustian menekankan bahwa keselamatan bersama adalah harga mati. “Sebagian besar masyarakat tinggal di zona merah sehingga butuh kolaborasi bersama demi memastikan keselamatan warga merupakan hukum tertinggi,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menetapkan status siaga darurat bencana banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan abrasi di seluruh wilayah Jabar untuk periode 15 September 2025 hingga 30 April 2026.

Penetapan tersebut tertuang dalam Kepgub Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025, yang sekaligus menginstruksikan seluruh kepala daerah di kabupaten/kota agar menyiapkan langkah siaga bencana, termasuk anggaran penanganannya.

“Status siaga darurat ini mencakup bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor di seluruh daerah Jawa Barat,” ujar Dedi, Senin (27/10/2025).

Sumber : cmtlistings.com